10/02/11

RAKYAT HANYA BISA MENGANGIS!!!

Bagaimana perasaan hati rakyat Indonesia melihat perkembangan penegakan hukum belakangan ini yang diobok-obok oleh seluruh pemimpin-pemimpin yang mereka pilih sendiri. “Mungkin rakyat akhirnya hanya bisa menangis” bahkan sampai keringpun air mata rakyat, rasanya keadilan yang harusnya bisa didapat dari jalur hukum rasanya tidak akan kesampaian.
Kita lihat dalam minggu ini saja, bagaimana perlawanan yang dilakukan oleh komisi III terhadap KPK yang telah menetapkan banyaknya petinggi partai sebagai tersangka kasus suap pemilihan deputi senior Bank Indonesia, sangat mengiriskan hati rakyat Indonesia, bagaimana tidak, Penolakan DPR terhadap dua pimpinan KPK jelas bahwa mereka sebenarnya mau membalaskan dendam karena anggota partai mereka ditetapkan sebagai tersangka, walaupun petinggi-petinggi tersebut mati-matian membela diri bahwa sebenarnya mereka tidak melakukan penyerangan balasan kepada KPK.
Sebagai rakyat yang bodohpun, dengan hati nuraninya berpikir pasti sudah jelas bahwa penolakan DPR terhadap KPK tersebut terkait dengan penetapan tersangka para petinggi partai tersebut oleh KPK, namun apa daya rakyat bodoh ini selain mungkin hanya menangis melihat tingkah laku pemimpin mereka yang jelas sudah korup, “TIDAK HANYA KORUPSI TERHADAP KEKAYAAN NEGARA TAPI JUGA MELAKUKAN KORUPSI TERHADAP HUKUM YANG ADA UNTUK KEPENTINGAN SEGOLONGAN KELOMPOK DAN PRIBADI”
Lebih menyedihkan lagi tiap kasus hukum yang muncul bagai cerita berseri yang tidak ada kepastian hukum dalam penyelesaiannya.Rakyat bodoh ini bisa melihat dari awal kasus century, kasus Susno, kasus bibit-candra,kasus Gayus, dan kasus-kasus lain, semuanya hanya jadi bahan sebagai kekuatan untuk tiap golongan maupun partai yang ada dalam menghimpun kekuatan masing-masing untuk kepentingan mereka, Apa daya rakyat bodoh ini selain hanya menangis menyaksikan cerita-cerita berseri tentang sembrawutnya hukum dan lembaga-lembaga para pemimpin yang notabene sebenarnya mereka harus berpikir bahwa mereka ada untuk memperjuangkan rakya bukan untuk membodohi rakyat mereka yang sebenarnya sudah tidak bisa berbuat apa-apa.
Tidak hanya sampai disitu kondisi ini tambah diperparah dengan tingkah laku para pemimpin bangsa ini “yang selalumengatakan bahwa mereka ahli dalam bidang hukum” tapi selalu melakukan perdebatan-perdebatan yang tidak patuh hukum dan bahkan dikatakan tidak menjunjung moral” dengan melakukan interpretasi terhadap pasal-pasal hukum untuk kepentingan mereka sendiri.
Terakhir, mungkin rakyat  bodoh yang telah kering air matanya ini “karena terlalu lama menangis melihat para pemimpin mereka tidak memperhatikan bagaimana kesengsaraan rakyat semakin hari semakin bertambah serta ditambah lagi dengan perilaku pemimpin mereka yang jauh dari harapan” yang diharapkan rakyat ketika  sebenarnya rakyat setengah terpaksa memilih mereka waktu pemilu karena janji-janji waktu kampanye dari para pemimpin-pemimpin tersebut. Sebagai orang yang beragama, mungkin jalan terakhir yang bisa dilakukan adalah berdoa sambil berharap suatu saat kelak muncul keajaiban bahwa kebejatan ini semua bisa dibinasakan.

(Ini hanya luapan isi hati yang sedih dan hancur karena ulah para petinggi bangsa ini yang tidak memberikan contoh prilaku yang bermoral)

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda